top of page
Writer's pictureSocial Connect

Pengaruh Body Image Terhadap Perilaku Diet Remaja

“Permasalahan umum yang terjadi dalam masa remaja adalah body image. Pengaruh dari media sosial dan platform digital lainnya membuat remaja memiliki role model mengenai bentuk tubuh ideal.”



Hi, Socconians!

Berapa umur kamu sekarang? Kalau kamu sekarang berusia 11--20 tahun, artinya kamu sedang berada di masa remaja. Masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, itulah masa remaja. Salah satu yang menandainya adalah perubahan secara fisik. Penampilan fisik tidak akan lepas dari pandangan orang lain. Namun, ada hal yang lebih penting lagi nih, Socconians. Bagaimana kamu melihat dirimu khususnya ketika kamu bercermin? Kebanyakan orang melihat satu atau lebih bagian dari tubuhnya yang tidak disukai ketika orang itu bercermin. Inilah yang disebut body image, merupakan persepsi terhadap bentuk tubuh yang kita buat sendiri, yang mungkin tidak ada kaitannya dengan penilaian orang lain terhadap bentuk tubuh kita.


Body image sangat mempengaruhi perilaku remaja, terutama dalam hal diet. Remaja kerap kali memiliki role model mengenai bentuk tubuh dan penampilannya, sebagai salah satu bentuk dari pencarian jati diri. Memang dalam usia-usia remaja, body image lumrah terjadi mengingat perkembangan sosialnya yang semakin meluas. Adanya ketidakpuasan pada bentuk tubuh dapat membuat remaja memilih melakukan diet yang dapat berakibat pada gangguan pola makan. Bila dibiarkan berlanjut, akan terjadi gangguan pola makan secara klinis. Kekhawatiran yang berlebihan, misalnya takut gendut, takut menjadi besar, dan takut angka timbangan naik juga dapat mengakibatkan remaja melakukan diet tanpa berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli gizi sehingga dapat mengganggu kesehatan.


Faktor lain juga dipengaruhi oleh media sosial. Penelitian di Amerika Serikat menyatakan, survei pada lebih dari seribu remaja (13--17 tahun) di Amerika Serikat menemukan sebanyak 70 persen menggunakan media sosial beberapa kali per hari. Berdasarkan survei yang dilakukan, sebagian besar remaja sering memposting gambar diri ideal yang mereka inginkan, misalnya ingin seperti seorang artis atau public figure tertentu. Di sisi lain, remaja juga mendapat pengaruh dari lingkungan sosial dan teman sebaya. Posting-an dari teman sebaya berperan dalam rasa percaya diri dan pengakuan. Apabila tidak dapat melakukan hal yang sama, remaja cenderung khawatir akan dikecualikan oleh teman-teman sebayanya. Selain itu, ditemukan tidak sedikit remaja yang menjalani diet karena mengikuti tren yang sedang berkembang di internet dan media sosial.


Berdasarkan hasil Riset Kominfo dan UNICEF pada tahun 2014, sekitar 30 juta anak-anak dan remaja di Indonesia merupakan pengguna internet dan media digital menjadi pilihan utama saluran komunikasi. Salah satu kesimpulan utama dari studi ini adalah media sosial menjadi satu dengan bagian hidup remaja Indonesia. Penelitian ini menemukan sebanyak 98 persen dari anak-anak dan remaja yang disurvei tahu tentang internet dan sebanyak 79,5 persen di antaranya adalah pengguna internet.


Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, diet yang tidak sehat akan mengakibatkan dampak terhadap perkembangan fisik dan psikis. Oleh karena itu, makan dalam jumlah yang cukup dan berbagai jenis makanan, seperti nasi, ikan, daging, tahu, dan tempe sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang normal. Makan teratur dan tidak berlebihan tidak akan menyebabkan kita kelebihan berat badan. Selain itu, kita juga harus olahraga yang cukup agar badan semakin bugar. Ingat, dalam masa remaja, tubuh kita sedang mengalami perkembangan. Hindari juga mengonsumsi makanan ringan terutama makanan yang mengandung banyak lemak dan gula secara berlebihan, serta perbanyaklah buah dan sayur.


Itu dia penjelasan mengenai body image dan pengaruhnya terhadap perilaku diet. Semoga dapat membantu kamu untuk lebih memahami lagi tentang body image. Selalu jaga kesehatan fisik dan yang paling penting kesehatan mental kamu, ya!


Ditulis oleh Aprilyanna dan direvisi oleh Andy.

Diedit oleh Zimi, Alif Pradhana, dan Furqonnudin Zulkaisi.

Di-review oleh Emha Nelwan Lawani D. L., S.Psi dan dr. Belinda Julivia Murtani, MRes.


Sumber Tulisan

  1. Dhamayanti, Meita dan Anita Asmara. (2017). Remaja: Kesehatan & Permasalahannya. Jakarta: Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia.

  2. Siaran Pers Kominfo. (2014). “Riset Kominfo dan UNICEF Mengenai Perilaku Anak dan Remaja Dalam Menggunakan Internet”. Diakses pada 6 Maret 2019 dari website Kominfo.

  3. Tim Penulis Psychology Today. (2019). “Body Image”. Diakses pada 6 Maret 2019 dari website Psychology Today.

  4. Tim Penulis Psychology Today. (2019). “Teens, Body Image, and Social Media”. Diakses pada 6 Maret 2019 dari website Psychology Today.

205 views0 comments

Recent Posts

See All

Kommentarer


bottom of page