Halo, Socconians!
Apakah Socconians pernah menulis diary atau jurnal harian? Curhat-curhat di atas kertas, buku tulis, atau medium lainnya? Ternyata, menulis jurnal harian atau diary terbukti bisa menjaga kesehatan mental kita, lho!
Ternyata, menulis jurnal dianggap sebagai kegiatan yang therapeutic atau dapat menjadi terapi yang membantu kita menyalurkan banyak kegelisahan, pikiran berlebihan, dan sejenisnya. Dalam keseharian yang begitu padat, kita sering tidak memiliki waktu khusus untuk diri sendiri. Apalagi, setelah melakukan banyak kegiatan, kita seringnya malah terlanjur lelah dan lebih memilih untuk tidur.
Padahal, kita tidak perlu meluangkan waktu banyak, lho, untuk dapat lebih mengenal diri sendiri. Hanya perlu 20 menit untuk dapat lebih mengenal emosi diri sendiri melalui menulis jurnal harian atau diary. Emosi tersebut bisa bersifat positif maupun negatif, termasuk juga salah satunya gejala depresi. Menulis jurnal harian atau diary, cukup 20 menit, ternyata dapat mengobati depresi, lho, Socconians. Selain itu, menulis jurnal harian atau diary juga dapat meningkatkan self-awareness dalam diri kita. Bermanfaat sekali, bukan?
Dua metode yang bisa digunakan oleh Socconians dalam menulis jurnal harian atau diary adalah metode expressive writing dan control writing. Pada metode expressive writing, tulisan lebih ditekankan pada emosi yang dirasakan oleh kita secara personal. Sedangkan untuk control writing, penekanan tulisan lebih pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada hari saat kita menulis jurnal harian tersebut. Kedua metode ini terbukti bisa menurunkan Beck’s Depression Index dan Patient Health Questionnaire dalam waktu 4 minggu. Selain itu, kedua metode tersebut juga bisa mengurangi Test Anxiety Scale, lho!
Jika dirasa agak sulit untuk bisa duduk manis di kursi, membuka buku, dan mengeluarkan pulpen untuk menulis jurnal harian, tentu kamu dapat melakukannya dengan memanfaatkan teknologi, Socconians! Dapat melalui laptop ataupun ponsel yang selalu melekat di tangan kita, dengan menggunakan aplikasi bawaan yang tersedia di ponsel seperti notes, sehingga kita tidak perlu mengunduh aplikasi lain.
Urusan waktu, menulis jurnal bisa dilakukan kapan saja. Akan tetapi, jika dilakukan pada malam hari, kegiatan menulis jurnal dapat meningkatkan kualitas tidur Socconians. Serangkaian hari yang dilewati pun akan senantiasa diakhiri dengan perasaan yang lega. Kalau memang tidak sempat pada malam hari, kegiatan menulis jurnal juga dapat dilakukan pada pagi hari. Menulis jurnal di pagi hari bisa membuatmu memiliki pemikiran yang lebih jernih untuk memulai hari.
Menulis jurnal harian tidak pernah terikat oleh aturan apapun. Walaupun secara saintifik perlu waktu 20 menit, atau perlu dilakukan setiap hari, atau menggunakan metode ini dan itu, semuanya dikembalikan pada kenyamanan kita dalam bercerita dan mengeluarkan segara emosi yang ada. Melalui aktivitas menulis jurnal harian, semoga kita lebih mengenal diri kita sendiri, mengenal segala bentuk emosi yang kita miliki, ya, Socconians!
Nah, Socconians, sekarang sudah siap menulis jurnal harian versimu sendiri? Kalau sudah siap, nanti kita cerita sama-sama, supaya besok lega, ya!
Tim Penulis
Firnita Taufick dan Sepriandi.
Tim Editor
Hafiza Dina Islamy, Finda Rhosyana, dan Muhammad Azimi.
Review Medis
Mozes Touw, M.Psi, Psikolog
Sumber Tulisan
Janesick, V. (1999). A Journal About Journal Writing as a Qualitative Research Technique: History, Issues, and Reflections. Qualitative Inquiry, 5(4), pp.505-524.
Krpan, K., Kross, E., Berman, M., Deldin, P., Askren, M. and Jonides, J. (2013). An everyday activity as a treatment for depression: The benefits of expressive writing for people diagnosed with major depressive disorder. Journal of Affective Disorders, 150(3), pp.1148-1151.
Shen, L., Yang, L., Zhang, J. and Zhang, M. (2018). Benefits of expressive writing in reducing test anxiety: A randomized controlled trial in Chinese samples. PLOS ONE, 13(2), p.e0191779.
Utley, A. and Garza, Y. (2011). The Therapeutic Use of Journaling With Adolescents. Journal of Creativity in Mental Health, 6(1), pp.29-41.
Comments