top of page
Writer's pictureSocial Connect

ASDP (Antisocial Personality Disorder) Sebutan untuk Psikopat

Kasus penculikan yang terjadi pada tahun 1977 dikenal sebagai “The girl in the box” yang dialami oleh Collen Stan menjadi kasus penculikan yang paling kejam yang pernah terjadi di dunia. Collen diculik oleh Hooker dan menyimpannya ke dalam peti kecil selama 23 jam. Collen hanya diberikan kesempatan untuk keluar selama satu jam, ia dicambuk, disengat listrik, dijadikan sebagai budak seks oleh Hooker selama tujuh tahun. Kasus ini menjadi salah satu kasus dari pelaku yang menderita ASDP atau yang disebut sebagai psikopat.

Dari kasus di atas, apakah individu yang mengalami ASDP atau psikopat termasuk ke dalam gangguan mental yang sangat membahayakan bagi orang lain atau tidak? Lalu, apakah penderita ASDP dapat disembuhkan atau tidak, ya? Oke, kali ini Social Connect akan membantu teman–teman dalam memahami gangguan psikopat atau ASDP (Antisocial Personality Disorder).


ASDP merupakan gangguan mental dimana individu berperilaku agresif, impulsif, melanggar aturan hukum, dan tidak lagi memiliki perasaan bertanggung jawab terhadap perilakunya. Individu yang mengalami gangguan ASDP ini memiliki tingkat ketidakstabilan pada emosi dan gambaran diri (self image) yang berubah, mengabaikan hak dan perasaan orang lain. Gangguan ini mulai muncul pada individu di usia 18-an. Namun, terdapat beberapa penelitian mengenai gangguan ini yang menyebutkan bahwa gangguan ini dapat muncul mulai dari usia 10 tahun, dimana anak dengan gangguan perilaku,


ADHD (Attention–Deficit/ Hyperactive Disorder) dapat mengalami gangguan ASDP saat anak menjadi dewasa. Menurut Nevid, dkk, Pria akan lebih beresiko mengalami gangguan ASDP sebanyak 6 kali lipat dibandingkan dengan wanita. Sebenarnya apa saja faktor penyebab munculnya gangguan Antisosial atau ASDP? Mari sama–sama Socconians mengetahui faktor tersebut. Terdapat dua faktor yakni faktor ekonomi yang rendah dan faktor sosial di mana individu yang memiliki orang tua dengan gangguan ASDP dan berisiko menurunkan gangguan ASDP. Oh iya Socconians, gangguan ASDP ini dapat dilihat dari dua aspek, lho. Pertama, aspek kepribadian meliputi rendahnya rasa empati, egois, tidak mementingkan perasaan orang lain. Kedua, aspek perilaku, di mana individu tidak dapat bertanggung jawab, memiliki hubungan yang buruk dengan individu lain, tidak mematuhi peraturan yang berlaku, memiliki riwayat kerja yang buruk.


Oke, kali ini Social Connect akan membantu Socconians dalam memahami gejala apa saja yang muncul dari gangguan kepribadian antisosial. Yuk kita simak. Menurut DSM V, ciri-ciri dari gangguan kepribadian adalah:

  1. Sulit mengikuti norma sosial yang berlaku di masyarakat;

  2. Sering melanggar aturan hukum;

  3. Melakukan tindakan kebohongan seperti sering berbohong, menggunakan nama palsu, menipu orang lain untuk mendapatkan keuntungan dan kesenangan pribadi;

  4. Impulsif dan gagal merencanakan masa depan;

  5. Agresif dan mudah marah misalnya, sering melakukan tindakan kekerasan;

  6. Mengabaikan keselamatan orang lain misalnya, melukai orang dengan sengaja, dan;

  7. Tidak memiliki perasaan bersalah terhadap perbuatannya yang membahayakan dirinya dan orang lain.


Setidaknya dalam menentukan apakah individu mengalami gangguan kepribadian antisosial atau tidak, Social Connect saat ini dapat membantu Socconians dalam mendeteksi perilaku mereka dengan melihat sedikitnya tiga ciri-ciri dari gangguan Antisosial yang telah dijelaskan. Gangguan ini tidak seperti gangguan psikologis lainnya yang sangat khas. Individu yang mengalami gangguan tersebut dapat menyembunyikannya dengan sangat rapi pada dirinya. Penderita gangguan antisosial ini akan terlihat seperti individu normal lainnya sehingga penderita akan sangat mudah untuk memanipulasi kepercayaan individu lainnya terhadap dirinya.


Penanganan yang tepat terhadap individu yang menderita gangguan antisosial adalah dengan memberikan penanganan secara psikologis seperti menanyakan perasaan yang dirasakan oleh penderita gangguan antisosial tujuannya agar pikiran, perilaku dan emosi dari penderita gangguan tersebut dapat mengurangi perilaku tersebut serta individu dengan gangguan antisosial diharapkan dapat mampu menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuannya pada lingkungan tempat tinggalnya. Sekarang Social Connect telah mengenalkan apa itu ASDP dan apa saja ciri–ciri yang harus Socconians kenali.


Tim Penulis

Annisa Zulfani dan Sepriandi.


Tim Editor

Zul dan Muhammad Azimi.

Review Medis

dr. Belinda Julivia Murtani, MRes dan Emha Nelwan Lawani D. L., S.Psi


Sumber Tulisan

  1. American Psychological Association. 2013. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder edition "DSM-5". Washington DC: American Psychiatric Publishing.

  2. Barry, Patricia. 1998. Mental Health and Mental Illness Sixth Edition. New York : Lippincot.

  3. Hesse, M. 2010. What Should be Done With Antisocial Personality Disorder in the New Edition of Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-V)? BMC Med, 66.

  4. Krisnani, H., Deraputri, G. N., & S, B. M. (2017). Gangguan Kepribadian Antisosial Pada Narapidana. Social Work Journal, 1-79, (7), (2).

  5. Nevid,J.S., Rathus,S.A., & Greene,B. 2014. Abnormal psychology in a changing world. Brooklyn: Pearson.

  6. Tim Penulis All That’s Interesting. 2018. The Horrifying Story of Collen Stan - "The Girl In The Box". Diakses dari situs web ATI pada tanggal 27 Januari 2019.

  7. Tim Penulis Psycom. 2018. Antisocial Personality Disorder. Diakses dari situs web Psycom pada tanggal 27 Januari 2019.

376 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page