Halo, Socconians!
Apakah hari-harimu dipenuhi oleh rasa cemas yang berlebihan, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari? Jika benar, bisa saja kamu mengalami gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan atau anxiety disorder memiliki beragam jenis dan salah satu yang sering dialami adalah Generelized Anxiety Disorder (GAD) yang merupakan perasaan gelisah terhadap segala hal dalam kehidupan, sering dalam keadaan cemas berlebih dengan segala sesuatu. Hal-hal kecil pun bisa mengganggu dan kamu akan mencemaskannya. Lantas, bagaimana pengaruh anxiety disorder terhadap karier dan kinerja yang sudah menjadi aktivitas sehari-hari?
Dalam dunia kerja, Socconians seringkali merasakan berbagai tekanan, bukan? Deadline yang mengejar, tuntutan client yang beraneka ragam, hingga lingkungan kerja itu sendiri merupakan tekanan yang umum dirasakan. Para pengidap anxiety disorder akan mencemaskan tekanan dalam dunia kerja ini dan bisa menurunkan performa kerja atau bahkan lebih buruk lagi. Jonathan Berent, seorang psikoterapis dan konsultan kinerja bisnis, mengatakan terdapat lima pemicu dasar yang menyebabkan seseorang menjadi cemas saat di lingkungan kerja, yaitu takut berbicara di depan umum, takut berinteraksi dengan sosok penting pada perusahaan, takut dalam mengambil tantangan baru, takut untuk terlihat gelisah dan cemas, serta sifat perfeksionis. Berikut dampak-dampak yang diakibatkan dari pengaruh kecemasan berlebihan di lingkungan kerja.
Deadline akan terlewatkan
Berdasarkan hasil riset dari ADAA (Anxiety and Depression Association of America), 55 persen karyawan di Amerika Serikat mengatakan mereka mengalami kecemasan saat menghadapi deadline. Dampaknya, hasil kerja menjadi tidak maksimal atau bahkan terlewatkan sama sekali. Hal ini akan menciptakan kesan buruk karyawan oleh atasan hingga berujung pemecatan.
Resign dan mencari pekerjaan baru
Karyawan yang mengalami gangguan kecemasan akan merasa tidak puas dengan hasil kerjanya. Jika merasa tidak puas dengan kinerjanya, karyawan akan mencari lowongan pekerjaan di tempat lain. Tentu saja mencari lowongan pekerjaan ini membutuhkan waktu dan uang yang cukup.
Merusak citra perusahaan
Jika banyak karyawan dari sebuah perusahaan ‘berpindah haluan’, akan berefek pada citra perusahaan. Para pencari kerja akan merasa bahwa perusahaan tersebut tidak kooperatif terhadap karyawannya dan mencari perusahaan lain.
Pengaruh anxiety disorder ini memang cukup menyulitkan bagi orang-orang yang mengalaminya dari segala aspek. Bagaimana, Socconians? Dalam artikel selanjutnya, Social Connect akan memberikan solusi dan tips untuk mengurangi dampak anxiety disorder terhadap pekerjaan Socconians. Jangan lupa untuk selalu jaga kesehatan fisik ataupun mentalmu, ya!
Ditulis oleh Choiriyah Indriyati dan direvisi oleh Andy.
Diedit oleh Zimi dan Alif Pradhana.
Di-review oleh Emha Nelwan Lawani D. L., S.Psi dan Rezka Mardhiyana, S.Psi.
Sumber Tulisan
Goudreau, Jenna. (2011). “Do You Suffer From Workplace Anxiety?”. Diakses dari website Forbes pada 18 Januari 2019.
Gregory, Christina. (2018). “Generalized Anxiety Disorder”. Diakses dari website Psycom pada 17 Januari 2019.
Jones, Clifford. (2017). “How Anxiety Hurts Workplace Productivity”. Diakses dari website Bizjournals pada 15 Januari 2019.
Comments